bs-ll-a">

Pengamat Kebijakan Publik : Pemberian Pulsa 200 Ribu Untuk PNS Tidak Ada Urgensinya

Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansyah (Foto.Media Indonesia)

BOGOR,LN – Rencana menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati menetapkan alokasi anggaran pembelian pulsa bagi PNS di seluruh kementerian/lembaga (K/L) mendapat tanggapan dari pengamat kebijakan publik Trubus Rahardiansyah.

Menurut saya pertama tidak ada urgensinya karena apa selama ini justru apa namanya, PNS itu yang ndak terlalu terdampak oleh Covid-19 ini, tidak terdampak dia kan termasuk sektor paling aman, paling nyaman,” katanya kepada LoginNews melalui sambungan telepon, Selasa (25/08/2020).

Lebih jauh, dia mengatakan, sudah begituh banyak dimanjain oleh pemerintah dengan kebijakan pemberian gajih ke 13, kebijakan tunjangan tukin atau tunjangan kinerja, tunjangan jabatan, tunjangan umum, macem-macemlah. Jadi itu semua menurut saya berlebih-lebihan.

Untuk itu, kedepannya menurut saya malah akan menimbulkan kecemburuan sosial kan, karena apa, yang sektor swasta ditengah sekarang banyak di PKH, perusahaan banyak yang mengalami berdarah-darahlah mas, menangis ya kondisi bangkrut gituhlah.

Ia berharap kedepannya untuk ini aja guru-guru, anak-anak pelajar. Jadi kalau guru malah diberikan saja subsidi untuk guru-guru honorer yang pertama dan guru-guru di perbatasan, daerah terpencil. Jangan Rp200 ribu kalau bisa Rp500 ribu menurut saya. Itu yang lebih urgent yang dari sisi urgensi.” tandanya.

(Deva/Dery)